Kamis, 02 Juni 2011

sawah

bertanam padi di sawah , lebih dari 70% mata pencaharian masyarakat desa dagan adalah dengan bertani / berkebun ,menanam jagung ,padi ,kacang ,ubi, dan sebagainya untuk menghidupi keluarga mereka , bukan tak ada yang bekerja di bidang lain tapi memang sudah dari leluhur di ajarkan untuk bertani jadi sampai sekarangpun masyarakat tetap bertani , memang ada yang bekerja di bidang lain berdagan misalnya ,tapi itu pun pasti masih di gandeng dengan bertani , ada lagi wiraswasta misalnya tapi lihat setelah pulang kampung pekerjaan yang menunggunya adalah berkebun/bertani, "buah jatuh tak jauh dari pohonya " karna memang sudah di ajarkan sejak lahir jadi masyarakat paham betul cara bertanam yang baik dan benar karna memang tidak sembarang orang bisa bertani, bahkan cara memupuk pun ada trik tersendiri tidak asal di taburkan ,bukan tumbuh subur yang terjadi tapi malah tanaman akan mati karna terlalu banyak ataupun kurang rata penyebaran pupuk tersebut

alumni

acara bakaran para siswa pada saat sehabis lulusan sekolah tahun ajaran 2009 tahun pertama MA dagan /alumni MA

karnafal

inilah wajah-wajah pasukan brigade siswa siwi dari desa dagan pada saat karnafal/17agustusan istilah wong dagan (praya'an) kegiatan ini rutin di lakukan tiap tahun menjelang hari 17 agustus atau pun sesudahnya ,
kegiatan sebagai mengenang tanda jasa para pahlawan tempo dulu dalam memperebutkan kemerdekaan negara indonesia ,berbagai macam karakter yang di tampilkan sesuai dengan tema , karan pada pas aat itu tema karnafal adalah kemerdekaan para siswa menampilkan wajah-wajah di negara desa dagan , ada yang berkostum koruptor,tentara ,hantu,mafia ,penjajah dan sebagainya yang sesuai dengan tema tersebut ,karna kegiatan ini di ikuti oleh seluruh desa di kecamatan jadi tempat penyelenggaranya pun bergilir dan juga ada juara bagi yang menjadi penampilan terbaik dari perwakilan desa ,nanti ada juri tersendiri yang di rahasiakan yang intervie langsung ke lapangan dan yang menjadi juara terbaik akan mendapat piala bergilir dari kantor kecamatan , untuk melihat langsung datang aja langsung pada saat menjelang 17 agustus

gotong royong

"Berat Sama Di Pikul Ringan Sama Di Jinjing"
itulah moto masyarakat desa dagan ,karana pada dasarnya manusia memang tak bisa hidup tanpa berdamping-dampingan dan masyarakat desa dagan faham betul akan hal itu "bantulah sekarang selagi bisa esok kelak allah akan membalas bantuanmu"
gotong royong sudah mendarah daging dari zaman leluhur masyarakat ,sejak kecil anak-anak sudah di ajarkan saling membantu dengan di bekalkan kesadaran pada masing masing sejak dini kelak nanti dewasa meraka akan tau betapa pentignya mebantu

masjid

inilah foto menara masjid saat dalam masa proses pembangunan meski terkesan sederhana menara masjid ini memiliki konsep yang mewah, da juga di banding dari dsa-dsa sebelah dagan lah yang paling pertama mendirikan menara masjid sebagai sarana beribadah

hasilnya dengan mempercantik tempat ibadah masyarakat desa dagan semakin giat dan taat dalam beribadah,
jadi yang terpenting bukanlah bagus dan mewahnya tapi bermanfaatnya hasil dari program yang di jalankan karna dengan berdirinya dua menara di samping masjid desa dagan menambah daya tarik masyarakat untuk beribadah bukan sebagai hiasan saja